PT Teknomedika Manufaktur Inovasi, IPB University, dan UNUSIA Sukses Gelar Webinar dengan Tema Prosthetic Legs Menggunakan Metode 3D Printing
PT Teknomedika Manufaktur Inovasi sebagai salah satu mitra industri dalam platform Kedaireka berhasil menggelar webinar dengan tema “Pengembangan Komposit Prosthetic Leg sebagai Upaya Kemandirian Alat Kesehatan Bangsa” bersama dengan perguruan tinggi, yaitu IPB University dan UNUSIA pada tanggal 12 Agustus 2023. Webinar tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari kolaborasi Kedaireka antara mitra industri dan perguruan tinggi. Dalam proyek Kedaireka ini, tim dari IPB diketuai oleh Prof. Dr. Farah Fahma, dari UNUSIA oleh Syifa’ Robbani, dan dari PT Teknomedika Manufaktur Inovasi oleh Dr. Ketut Bagus Priambada.
Webinar diisi oleh beberapa narasumber dari berbagai sektor, yaitu Kikin P. Tarigan S, M.M. dari Komisi Nasional Disabilitas RI, kemudian M.Syafi’i, SST.OP., M.Kes sebagai tenaga ahli keprofesian di bidang ortotik prostetik, dan founder PT Teknomedika Manufaktur Inovasi, yaitu Dr. Ketut Bagus Priambada.
Dalam webinar yang disampaikan oleh ketiga narasumber terdapat beberapa tantangan terkait pemenuhan produk dan pelayanan untuk prostetik kaki, yaitu :
Masalah biaya dan asuransi
Akses yang terbatas terhadap pelayanan medis dan fasilitas kesehatan di beberapa daerah di Indonesia,
Keterbatasan sumber daya (pengembangan, produksi, sumber daya manusia untuk pemasangan),
Pembuatan alat yang cukup lama.
Kualitas dan desain prostetik, ketersediaan pelatihan profesional,
Salah satu masalah yang disampaikan oleh peserta webinar, Bapak Fernando dari Dinas Sosial Kota Jayapura adalah sulitnya akses terhadap pelayanan untuk produk prostetik di Kota Jayapura padahal masyarakat yang membutuhkan produk tersebut cukup banyak, dan juga harapan masyarakat agar produk prostetik dapat dibiayai oleh BPJS.
Harga produk prostetik kaki yang dibuat dengan cara konvensional kurang lebih Rp 7.000.000,-, sedangkan biaya yang dapat dibiayai oleh BPJS maksimal Rp2.500.000,-, sehingga terdapat selisih harga cukup besar yang harus dibayar oleh konsumen.
Hal tersebut sesuai dengan pengalaman dari salah satu narasumber, yaitu M.Syafi’i dari Klinik Triple@ID yang menerima konsumen dari Papua dimana diterangkan bahwa pelayanan terhadap produk prostetik masih sangat minim, dan juga tenaga kesehatan tidak memberikan informasi atau rekomendasi dimana konsumen bisa mendapatkan produk prostetik tersebut.
Selain itu, kendala biaya akomodasi dan transportasi juga menjadi salah satu masalah utama dalam pelayanan prostetik di beberapa daerah terpencil di Indonesia karena tidak adanya klinik prostetik yang ada di daerah tersebut, sehingga konsumen perlu datang ke klinik-klinik di kota lain.
Inovasi yang Diusulkan
Inovasi yang diusulkan untuk menjawab tantangan diatas adalah dengan metode teknologi 3D Printing FDM (Fused Deposition Modelling), dan metode CPSS (Cyber Physical Service System).
Keunggulan inovasi ini adalah one-day visit, dimana pasien dan caregiver hanya perlu melakukan kunjungan 1 kali untuk mendapatkan alat yang dibutuhkan.
-
Pembuatan alat prostetik dan ortotik dengan metode CPSS (Cyber Physical Service System).
Metode pembuatan dengan teknologi pencetakan 3D (3D Printing) manufaktur aditif (AM) Menggunakan pendekatan model bisnis fit-to-customer dengan memanfaatkan beberapa teknologi 4.0, yaitu 3D Scanner,IoT, dan 3D Printing.
-
Biomaterial berkelanjutan berbasis serat karbon sebagai material pencetakan 3D
Untuk menghasilkan produk socket prostetik yang lebih ringan dan nyaman
-
Menggunakan Metode 3D Printing dengan jenis FDM.
Filamen dilelehkan pada suhu tertentu sehingga menghasilkan bentuk 3D tercetak.
Proses pengembangan dapat memanfaatkan metode CPSS (Cyber Physical Service System), dimulai dengan pengukuran dan pemindaian yang dapat dilakukan oleh klinik atau rumah sakit daerah menggunakan alat pemindai, kemudian hasil pemindaian dalam bentuk berkas softfile dikirimkan ke PT Teknomedika Manufaktur Inovasi, dan dilakukan pencetakan menggunakan 3D Printing.
Setelah produk tercetak, produk dikirimkan kembali ke klinik atau rumah sakit, dan bisa dipasangkan ke konsumen oleh tenaga ahli ortotik dan prostetik. Dengan metode tersebut, konsumen hanya perlu datang ke klinik atau rumah sakit di daerahnya dalam 2 kali kunjungan, yaitu ketika pengukuran dan pemindaian, serta ketika pemasangan sehingga menghemat tenaga, waktu, dan biaya selama pengobatan konsumen.
Keunggulan Inovasi
-
Harga terjangkau, yaitu di kisaran 2 juta rupia
-
Hasil yang lebih ringan, nyaman, akurat dan berkualitas
-
Produk lokal buatan dalam negeri
-
Proses Pembuatan Cepat, kurang dari 24 jam
-
One-day Visit untuk scan dan pengukuran
-
Produk Inovatif
Kedepannya diharapkan proses pengembangan prostetik kaki ini dapat diterapkan di berbagai wilayah Indonesia dengan kerjasama antara pemerintah, yaitu Komisi Nasional Disabilitas RI, Kementerian Kesehatan RI, dan BPJS dengan PT Teknomedika Manufaktur Inovasi, serta klinik-klinik prostetik ortotik.