Pengembangan Komposit Prosthetic Leg sebagai Upaya Kemandirian Alat Kesehatan Bangsa

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah resmi meluncurkan platform Kedaireka, yaitu platform yang dapat menjembatani kerjasama atau kolaborasi antara sektor pendidikan, yaitu ilmuwan/akademisi/mahasiswa dengan sektor industri/dunia usaha dalam menciptakan sebuah reka cipta sehingga meningkatkan produksi dan distribusi di sektor domestik maupun global.

Peran sektor pendidikan, khususnya perguruan tinggi yaitu sebagai pusat research and development bagi industri untuk mengembangkan teknologi baru. Hal ini dirasa penting agar dunia usaha dan pendidikan dapat berjalan beriringan dan akan saling menguntungkan.

Salah satu riset yang terpilih untuk berkolaborasi melalui platform Kedaireka ini adalah antara IPB University, UNUSIA, dan PT Teknomedika Manufaktur Inovasi dengan tema “Pengembangan Komposit Prosthetic Leg sebagai Upaya Kemandirian Alat Kesehatan Bangsa”. Tim dari IPB diketuai oleh Prof. Dr. Farah Fahma, dari UNUSIA oleh Syifa’ Robbani, dan dari PT Teknomedika Manufaktur Inovasi oleh Dr. Ketut Bagus Putra.

Produksi Prosthetic Leg Saat Ini

Produk custom prostetik ortotik saat ini diproduksi menggunakan cetakan plaster dengan metode yang masih konvensional dengan proses sebagai berikut :

  1. Pengecekan (assessment), dan  pengukuran

  2. Retifikasi,

  3. Fabrikasi,

  4. Assembling, dan Fitting.

Permasalahan

  • Harga yang dibayarkan pasien untuk mendapat produk prostetik

  • Jumlah kunjungan pasien yang dibutuhkan (1 kali proses pengukuran dan 2 kali proses fitting)

  • Jumlah hari yang diperlukan hingga pasien bisa mendapatkan produk prostetiknya

Solusi Inovasi

  • Pembuatan alat prostetik dan ortotik dengan metode CPSS (Cyber Physical Service System).

    Metode pembuatan dengan teknologi pencetakan 3D (3D Printing) manufaktur aditif (AM) Menggunakan pendekatan model bisnis fit-to-customer dengan memanfaatkan beberapa teknologi 4.0, yaitu 3D Scanner,IoT, dan 3D Printing.

  • Biomaterial berkelanjutan berbasis serat karbon sebagai material pencetakan 3D

    Untuk menghasilkan produk socket prostetik yang lebih ringan dan nyaman

  • Menggunakan Metode 3d Printing dengan jenis FDM.

    Filamen dilelehkan pada suhu tertentu sehingga menghasilkan bentuk 3D tercetak.

Inovasi yang diusulkan dalam kolaborasi ini adalah penggunaan metode teknologi 3D printing FDM (Fused Deposition Modelling) dan material komposit biomaterial dalam pembuatan produk custom prostetik ortotik.

Pembuatan alat prostetik dan ortotik dengan metode CPSS (Cyber Physical Service System) merupakan inovasi dengan keunggulan one-day visit, dimana pasien dan caregiver hanya perlu melakukan kunjungan 1 kali untuk mendapatkan alat yang dibutuhkan sehingga menghemat tenaga, waktu, dan biaya selama pengobatan pasien.

Keunggulan Inovasi

  • Harga terjangkau, yaitu di kisaran 2 juta rupiah.

  • Hasil yang lebih ringan, nyaman, akurat dan berkualitas.

  • Proses Pembuatan Cepat, kurang dari 24 jam

  • One-day Visit untuk scan dan pengukuran.

Dampak yang diharapkan